Lahir dan besar dari
lingkungan keluarga religi, anak dari Bapak Pendeta Samuel Rato Dengi
dan Ibu Debora Ndahawali, meski seorang
sarjana farmasi (alumni UNAIR Surabaya) namun beliau lebih suka bergerak dalam
bidang informasi untuk publik Sumba Timur ,dengan mendirikan radio MaxFm 96,9
Waingapu.itulah Heinrich Dominggus Dengi S.Si.,Apt.
“Masyarakat butuh
informasi”ujarnya
Sudah berjalan 9 tahun radio
maxfm yang didirikan nya menghiasi keseharian pendengar di sekitar Sumba Timur,
sejalan dengan bergulirnya waktu,Heinrich mampu membaca apa yang dibutuhkan
oleh masyarakat luas di Sumba dengan kondisi iklim yang ekstrim,musim panas
lebih lama bila dibandingkan dengan musim hujan. Terkadang akibat musim kemarau
panjang berdampak pada kegagalan panen sering dialami oleh para petani,otomatis
ketersediaan pangan bagi penduduk akan terganggu.
“Dengan adanya iklim seperti
ini petani harus dicerdaskan untuk menyiasati alam.” ujarnya saat
berdiskusi dengan kawan-kawannya.
"Sumber Daya Manusianya yang harus digarap,baru petani akan mandiri dalam pangan." Lanjutnya lagi.
Mungkin agak aneh bagi sebagian kalangan,seorang
sarjana farmasi tidak bergerak dibidangnya.malah lebih fokus pada dunia
broadcasting. Sekarang menggarap para petani agar bisa berdaulat dalam pangan.
Heinrich terkadang terjun
langsung mengunjungi ke lahan petani,sekedar berdiskusi tentang permasalahan
petani yang dihadapinya.Tidak itu saja untuk mengkampanyekan tentang perlunya pertanian
yang ramah lingkungan pada generasi dengan melakukan safari organik ke
sekolah-sekolah di sekitar Waingapu.
"Generasi sebagai penerus bangsa harus dikenalkan sejak dini tentang pentingnya lingkungan agar tetap terjaga dan lestari." saat menutup pembicaraannya.
Dalam beberapa tahun terahir
ada banyak petani yang didukungnya hingga berhasil dalam melewati iklim yang
ektrim.seperti. Kelompok tani organik di Wunga Timur daerah Haharu.Kelompok Tani
Organik Lataluri di Lamenggit,Waingapu,Panda Organik,Kawara pandulang,Woka
Organik,Pahammu Nduma Luri,Putri Cendana Organik di Kecamatan Kambera.Sumba
Timur.
Bukan itu saja
pengabdiannya.mengingat daerah sumba timur terkenal daerah sulit air bagaimana
masyarakat bisa hidup layak dengan pemenuhan air sebagai kebutuhan vital.caranya
dengan membangunkan sumur di sekitar warga yang kekurangan.seperti di daerah
:Wunga Timur,Mbatapuhu,Prailanginang,Napu,Wairinding,Kalamba dan masih banyak
lagi di seantero Sumba Timur.
Dari segala pengabdiannya
sebagai penggerak dalam mencerdaskan petani melalui pangan organik di Sumba Timur,bertepatan dengan
perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS)di Wangapu pada tanggal 18 Okt0ber 2013 Heinrich
Dengi mendapatkan penghargaan dari Gubernur
NTT Frans Lebu Raya sebagai pahlawan pangan tingkat propinsi Nusa
Tenggara Timur.
Kiranya melalui tulisan ini
semoga ada banyak anak muda di Sumba Timur bisa terinspirasi untuk berbagi
dalam membangun tanah kelahirannya.
Bagaimanapun inspirasi dan perubahan bagi masyarakat pasti
datangnya dari kalangan muda.
(Rahmat Adinata,Waingapu
6/8/14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar