Kamis, 14 Agustus 2014

IPPHTI :Tanah Gersang Jadi Anugrah Di Sumba Timur


 Sekelompok ibu-ibu suatu sore berkumpul untuk berdiskusi,bagaimana memberdayakan tanah yang ada di sekitarnya Tentu saja berbagai pendapat muncul ada yang setuju dan ada pula yang protes tidak setuju.
Bagaimana mungkin mengolah lahan yang kering,gersang bisa menghasilkan pertanian yang bagus? inilah kecamuk dalam bathin mereka. Namun disisi lain kebutuhan untuh pemenuhan gizi bagi keluarga tidak bisa ditunda, bagaimanapun caranya tanah yang gersang mampu menghasilakan. itulah isi diskusi sekelompok ibu-ibu di Kalu Kelurahan Prailiu,Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur,NTT.

Kemarau yang panjang melanda Kabupaten Sumba Timur sudah menjadi hal yang biasa bagi ibu-ibu ini,walau panas terik yang menyengat namun diskusi harus menghasilkan keputusan.

Ahirnya diambil kesepakatan,bahwa tanah yang selama ini dibiarkan mengganggur akan diolah secara bersama untuk berbudidaya sayuran organik,dengan berbagai jenis sayuran yang akan ditanam sesuai dengan keinginan masing -masing anggota kelompok.Sore itu juga lahan dibersihkan sebab rencananya akan diolah dengan segera..

"Lahan ini tidak pernah dimanfaatkan  padahal posisinya ada di bibir sungai Payeti ,jadi air sekedar untuk menyiram sangat mungkin dilakukan." jelas Heinrich Dengi sebagai penggagas gerakan ini.

Dua bulan telah berlalu sejak diskusi,kini lahan kebun itu hijau dengan berbagai jenis sayuran.padahal dulunya tak ada satu batang jenis pohonpun yang tumbuh,hanya dipakai sebagai tempat mengikat ternak penduduk.

"Sekarang setiap pagi dan sore ramai ibu-ibu menyiram tanaman,biasanya kala sore hari mereka hanya kumpul ngerumpi atau cari kutu secara bersamaan. ini sebuah perubahan besar di masyarakat dengan adanya kemauan mereka.." Heinrich Dengi menjelaskan dengan bangga.

"Sebagian yang garap sudah menikmati hasilnya,selain bisa konsumsi sendiri,bisa jual ke masyarakat sekitar.Mereka datang langsung ke kebun." ujar Mama Resti menceritakan pengalamannya.


(Rahmat Adinata,Waingapu 14/8/14)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar