Jumat, 08 Agustus 2014

Awalnya Hanya Mendengar Radio



Petani Belajar Persemaian sehat
"Tadinya hanya ditanami jagung saat musim hujan,itupun hanya sekali dalam setahun hasilnya juga tidak seberapa.." kata Novianti Dembi Tamar sebagai ketua kelompok organik Kawara Pandulang,Kalu Kelurahan Pariliu,Kecamatan Kambera Sumba Timur,NTT.
Kini lahan itu tampak hijau dengan berbagai jenis sayuran hortikultura,ada Pak coy,Petcay,Kol dan Bunga kol serta Semangka dan Tomat.
Pupuk Kandang kini mulai dihargai
Persemaian sistem Green House di Sumba Timur
“Awalnya kami hanya mendengar dari radio Maxfm tentang pertanian organik lalu memohon bantuan bimbingan pada pak Heinrich Dengi,maka jadilah seperti ini.” jelas Novianti sambil menunjukan lahannya.
Hamparan sekitar 52 are atau 0,5 hektar hijau dengan tumbuhnya sayuran.,tampak sebagian besar ibu-ibu sibuk menyiram sebab situasi sedang kemarau.Menurut Novianti hujan sudah lama tidak turun.
“Selain bisa konsumsi sendiri juga bisa jual dan ternyata hasilnya lumayan bila dibandingan tahun lalu dengan ditanami jagung.”
Anggota kelompok mencatat hama dan penyakit tanaman
Persemaian siap tanam
Dari paparan Heinrich Dengi, tadinya masyarakat hanya terkonsentrasi tanam jagung dan kacang,itu pun ketika hujan. Sekarang dengan adanya bimbingan langsung dari radio max fm masyarakat sudah mulai tergoda pola pikirnya.
Menurut Heinrich lagi,sesekali petani dukungan sering diajak talkshow di radio sekedar berbagi lewat udara dengan pendengar yang lainnya.
“Dampak positifnya sangat luar biasa,banyak petani sebagai pendengar radio mengikuti pola yang disampaikan.”ujarnya
Kunjungan Gubernur NTT ,ke Kawara Pandulang,Kalu
“Awal mula kami hanya 9 orang saja sekarang bertambah jadi 29 orang, mungkin karena mereka sudah melihat hasilnya.” kata Novianti bercerita tentang perkembangan kelompok yang didirikannya.Hingga pada tanggal 18 Oktober 2013 sempat dikunjungi Gubernur NTT,Frans Lebu Raya melakukan panen hortikultura sebagai jerih payahnya.
Lahan itu kini sejuk dipandang
Di sekitar lingkungan radio ada tiga kelimpok tani dengan jumlah anggota 55 orang yang berbudidaya sayuran organik,tentu saja ini sangat mendukung dalam pemenuhan giji keluarga,serta membantu program pemerintah dalam meningkatkan tarap hidup masyarakat Sumba Timur.
Jika kita mau jujur pada diri sendiri sebetulnya banyak cara untuk memajukan dalam membangun daerah kelahiran,seperti yang dilakukan oleh saudara kita Heinrich Dominggus Dengi.
Selamat….

(Rahmat Adinata,Waingapu 8/8/14)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar