Sabtu, 23 Agustus 2014

Berkunjung Ke Ubud dan Kintamani Bali

Jeruk di Kintamani Bali siap panen
Tanggal 3 Agustus 2014 sepulang merayakan hari raya Iduk Fitri 1435 H,mencoba berkunjung ke daerah Nagi,Ubud dan Kintamani Bali.Inipun atas undangan bapak  djohan Widjaja sebagai pemilik Hotel Kamandalu Resort & Spa di Desa Nagi Jalan Andong ,Ubud Bali.
Dengan pemupukan organik sangat dahsyiat
 Perjalanan dari bandara ditempuh dengan taxi  satu setengah jam  atau sekitar 60 km.Sepanjang jalan kiri dan kanan daerah Ubud nampak berbagai jenis kerajinan warga Bali,hasil kerajinan ini biasa untuk segala jenis hiasan sebagai oleh-oleh saat para wisatawan berkunjung ke Bali.
Tempat diskusi petani
Sesampainya di Hotel Kamandalu suasana terasa asri dengan udara yang sejuk ,sangat kentara iklimnya yang begitu panas dengan denpasar sebagai ibu kota propinsi Bali.inilah Ubud .pikirku dalam hati.Sebuah daerah yang memang eksotis alamnya disertai dengan tingkat kesibukan warga masyarakatnya berkarya kerajinan tangan.
Sebuah hamparan yang dibatasi dengan bebukitan dalam lingkungan Resort Kamandalu adalah ciri khasnya,maka tidak mengherankan kebanyakan tamu yang datang pun sebagian berasal dari Eropa.
Di samping Hotel nampak sawah menghijau bertebing-tebing lalu di atasnya berdiri beberapa saung yang asri ditengah sawah terbuat dari bambu dengat atap alang-alang.sangat eksotis dan menyejukan.
Petani sayuran di Kintamani Bali
Di Kintamani
Satu hari keliling di Hotel Kamandalu dengan luasan sekitar 7 hektar yang dipenuhi dengan vila -vila beratap alang-alang yang eksotis.besoknya langsung meluncur ke daerah Kintamani,Kabupaten Bangli propinsi Bali.Jarak tempuh dari Nagi Ubud ke Kintamani sekitar 35 km . di tengan perjalanan sesekali terlihat ada yang menyiapkan untuk persiapan Ngaben atau upacara pembakaran mayat sebagai acara ritual khas budaya Bali.
Udara dingin yang sejuk begitu menyentuh kulit saat sampai di Kintamani,desiran angin sore seolah menyapaku ketika  tiba.
"Sebagian besar warga di sini sebgai petani jeruk." begitu keterangan pak Mangku warga Kintamani.
"Tapi ada juga yang berbudidaya sayuran ." ujar pak Wayan kawannya pak Mangku

Tampak kebun jeruk dengan buahnya yang sangat lebat sudah siap panen. namun ada juga petani yang tanam sayuran hortikultura.
Ubud dan Kintamani memang menakjubkan saat dikunjungi.

(Rahmat Adinata,Ubud 5-Agustus 2014)





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar