Senin, 18 Februari 2013

Mendulang “ Tambang Mas Hijau” di Bumi Marapu













Isu lingkungan  selalu menjadi berita hangat di berbagai media. seperti dunia pertambangan. Maka tidak mengherankan saat ditayangkan  selalu penuh dengan intrik, politik ,sehingga kepentingan pengambil kebijakan dan rakyat makin tarik menarik.
Berbagai strategi konspirasi selalu menjadi senjata, namun karena lahir dari tangan keserakahan nasib bangsalah yang menjadi tumbalnya, terkadang pengambil kebijakan bukan atas dasar kepentingan rakyat banyak, hanya untuk kepentingan pribadi beserta kelompoknya.
Topeng –topeng kemunafikan  kerapkali muncul di media elektronik dengan beralaskan penderitaan rakyat. Inikah yang disebut sebagai Negara yang subur makmur? Namun nasibnya digadaikan pada  bangsa lain?
Sebuah negri hanya sebutan saja “Agraris”, namun masyarakatnya tetap saja belum sejahtera, kebutuhan pangan masih tetap saja belum mandiri.
Tingkat perhatian masyarakat selalu dialih fungsikan pada hal-hal yang kurang bermanfaat, padahal kebutuhan tak bisa ditunda –tunda


Selasa, 05 Februari 2013

SANG PENERUS LANGKAH KEHIDUPAN



 Biarlah anak-anak yang meneruskan langkah,memanjangkan  usia ilmu kehidupan

Menghargai yang tidak berharga sehingga memiliki nilai , bagi kemaslahatan sesamanya

Tanaman hanyalah contoh media untuk merefleksi kehidupan ke depan                Dengan membiasakan hidup organik menjaga lingkungan akan tercipta intelektualitas yang organis


Berilah dia ruang agar mengisi kursi-kursi kosong kehampaan

Doronglah agar mampu terbang tinggi bebagi dengan sesamanya









Dengan Organik Biaya Hemat

Sudah seharusnya dunia pertanian kita tidak mementingkan bahan-bahan kimia sintetis yang merusak lingkungan, serta kesehatan tubuh.
namun karena pihak-pihak terkait di atas punya kepentingan pribadi dan kelompok seolah para petani kita berjuang sendirian. kalah bersaing dengan produk-produk dari luar.
Dampaknya petani lokal jadi sapi perahan dan kambing hitam. ironis padahal katanya  negara ini sebutannya Agraris.
Solusinya kembali kepada pertanian yang berkelanjutan yaitu Organik
agar petani tidak ketergantungan pada apapun dan pada siapapun