Tanah sebagai anugrah yang harus
disyukuri, tidak terlepas apakah tanah itu subur atau gersang yang jelas fungsinya sebagai media tempat
tanaman dan mahluk hidup untuk berpijak.Begitupun kita serbagai manusia yang
diciptakan dari saripati tanah, dan akan kembali kepada tanah. Itulah sejarah atau perulangan.
*******
Dalam
menghadapi musim hujan ini, masyarakat
Panda Kelurahan Wangga, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. Sedang
sibuk mengolah lahan untuk dijadikan kebun sayur.
“Selama ini
tanah milik masyarakat belum pernah diberdayakan dengan maksimal sebagai lahan
pertanian saat musim hujan, itupun hanya ditanami jagung saja ,hasil yang
diperolehpun kurang memuaskan.” Kata Mesak
Penduduk Panda
“Kami
sebagai masyarakat Sumba Timur takut
kalau tanam sayuran di musim hujan banyak ulat dan busuk batang. Sampai
saat ini tidak ada yang memberi tahu cara
penanggulangannya” Katanya lagi.
“Jadinya
jangan heran harga sayur sangat mahal di pasaran, dan yang lebih menggelikan ,kami
sebagai masyarakat Panda berangkat ke Waingapu belanja sayur, sementara lahan
kami luas dan subur. Terkadang kami merasa malu juga.” Jelas Dominggus Bere sambil tertawa.
Hari ini tanggal 29 nopember 2012, Masyarakat Panda
akan memafaatkan tanah kebun yang dimilikinya dengan menggunakan Traktor besar
bantuan dari Dinas BIMAS ketahanan pangan Kabupaten Sumba Timur.
“Karena
lahan masyarakat cukup luas ada sekitar 8 hektar yang mau ditanami, kami minta
bantuan pemda, agar proses kerjanya lebih cepat kalau dibantu dengan mesin.” Ujar Mesak lagi.
“Dengan
adanya bimbingan dari Ikatan Petani
Pengendalian Hama Terpadu Indonesia,IPPHTI bagi masyarakat Panda tentang
cara berbudidaya sayuran kami jadi semangat. Supaya nantinya orang Panda tidak
perlu beli sayur dari pasar malah sebaliknya, bisa mencukupi kebutuhan sayur
bagi pasar Waingapu.” Harap Dominggus
K.Gini, salah seorang tokoh masyarakat Panda.
“Semua
penduduk Panda terlibat, karena masing-masing memiliki lahan.” Dominggus K.Gini menambahkan.
Berdasarkan
Pengamatan IPPHTI, daerah Panda
sangat setrategis jika dijadikan pusat produksi hortikultura bagi kebutuhan
pangan Kabupaten Sumba Timur. Tekstur tanah yang mendukung untuk berbudidaya. Ketersediaan
air disaat musim kemaraupun ada.
Secara
geografis posisi Panda tidak terlalu jauh dari pasar Waingapu, hanya berjarak
sekitar 3 kilo meter saja, ditambah lagi lokasinya dalam satu hamparan dengan
masyarakat penggarapnya sebagai penduduk di sana.
Sebetulnya Panda
sangat berpotensi jika ingin dikembangkan menjadi Kampung
Mandiri Pangan. Mengingat secara geografis sangat mendukung.
Tanah merupakan rahim bumi untuk kemaslahatan semua mahluk di dunia ini,itupun jika diberdayakan akan
terasa manfaatnya.
Ya kita
tunggu saja, semoga daerah Panda
menjadi lahan kebanggaan dalam pemenuhan giji bagi masyarakat Sumba Timur.ke depan disaat
musim hujan ,tidak lagi ketergantungan terhadap pihak lain.
Salam
Ekologis…!!! (Radita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar