Jumat, 23 November 2012

Padang Rumput Dibakar







Padang Rumput ketika masuk musim hujan hijau menghampar, namun saat musim kemarau panjang ,kering kerontang ternak-ternak bingung mencari makan. Dampaknya kurus .
Tetapi yang namnya manusia seolah tak perduli dengan nasib keselamatan lingkungan sekitarnya, gatal selalu ingin membakarnya, ternak pun berlarian dan bingung, entah kemana mempertahankan hidup.
Padahal seandainya sadar, tak semestinya dibakar.
Inilah situasi dan kondisi alam di kabupaten Sumba Timur,NTT.






Kemarau panjang sudah menjadi langganan setiap tahun.
Heran manusia lebih suka mengikuti keinginan hatinya, tanpa memperdulikan kelestarian lingkungan.(Radita)

1 komentar:

  1. Tentang kebakaran,,,beberapa kajian yang saya lakukan terkait penelitian penggemukan sapi dengan menggunakan lamtoro di Sumba,,,kebakaran padang yang terjadi, memang sengaja padang di bakar dan dilakukan oleh para penggembala ternak, satu alasan adalah untuk memicu pertumbuhan tunas muda baru dari rumput,,,menurut mereka itu cara untuk menyediakan pakan bagi ternak di musim kemarau,,,dan ACIAR sedang meneliti pakan apa yang selalu ada baik musim kemarau dan hujan, yang gampang diakses masyarakat, yang tidak membutuhkan tenaga dan waktu yang banyak untuk diambil, yang penanamannya juga gampang dilakukan sendiri oleh para pemilik ternak,,,,Untuk saat ini ACIAR sedang meneliti hal itu,,,dan lamtoro menjadi fokus penelitian,,,dan lamtoro ternyata adaptasinya sangat tinggi di tanah marginal, dengan daya tumbuh yang cepat dan tinggi serta dengan kualitas gizi yang OK,,,

    BalasHapus