Pada bulan
kemarin mulai tanggal 10 Agustus hingga 16- September 2012, Pemda Sumba timur
mengadakan pameran pembangunan. Pameran diikuti oleh semua jajaran Dinas yang
ada di Kabupaten Sumba Timur sebagai peserta pameran.
Tujuan
pameran biasanya memamerkan segala bentuk keberhasilan yang telah dicapai
atau memberikan informasi yang
belum diketahui masyarakat luas oleh pemda setempat, agar masyarakatnya mengetahui dan memahaminya. Inilah mungkin esensi yang harus ditunjukan dalam sebuah pameran, yang
bertajuk “Pameran Pembangunan” di Taman Hiburan Rakyat,THR. Yang setiap tahun diselenggarakan.
Namun ada
yang aneh dari sekian peserta pameran tahun ini. Sebuah Desa pada tahun 2011, ramai diberitakan oleh media
sebagai salah satu Desa yang terkena bencana kelaparan atau rawan pangan. Turut berperan serta dalam pameran ini.
“Kami sebagai
petani dari kelompok Sekolah Lapang Pertanian Organik,SLPO Makamenggit,sebagai binaan IPPHTI mencoba ikut jadi peserta pameran dan sekalian
berbagi dengan pengunjung mengenai dunia
pertanian mudah-mudahan bermanfaat bagi yang berkunjung ke sini,ternyata tidak ada kelompok tani dari daerah lain, kami dengan biaya swadaya
anggota, harusnya pemerintah memperhatikan petani dalam peristiwa seperti ini .”
Tegas Daud Duka selaku ketua kelompoknya.
SLPO Makamenggit, Desa Makamenggit , dari Kecamatan
Nggaha Ori Angu adalah satu-satunya
kelompok tani dan Desa yang ikut serta dalam pameran di THR, Waingapu Kabupaten
Sumba Timur baru-baru ini.
“Begitu selesai
membuat stand pameran, Kami keliling melihat – lihat ternyata peserta dari
dinas semua, bentuk bangunan kami paling jelek, sedang dari pemerintah bagus-bagus semua.” Ucap Bara kilimandu salah seorang anggota kelompok SLPO Makamenggit ,sambil mengacungkan jari
jempol tangannya.
Sekolah
Lapang Pertanian Organik,SLPO
Makamenggit. Merupakan dampingan Ikatan
Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia, IPPHTI , masuk dalam program pemberdayaan pertanian organik
tahun 2012, untuk mengatasi kerawanan pangan. mengingat tahun lalu terkena
bencana kelaparan.
“ Kami baru pertama kali ikut perhelatan
seperti ini, pengalaman baru sebagai petani, sekalian hiburan.” Ujar Lukas Ledebili gembira
SLPO
Makamenggit meski dengan bangunan yang sederhana, mereka memamerkan segala
jenis yang bersifat organik. Seperti, pakan ternak organik, beras organik,
sayuran organik, pupuk organik cair, pupuk organik padat.sekaligus melayani
keluhan masyarakat petani.Singkatnya SLPO Makamenggit dalam pameran tersebut ingin menyampaikan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan, bagi masyarakat Kabupaten Sumba Timur.
“Selain
menjual karya anggota berupa hasil kebun, kami juga melayani konsultasi seputar
dunia pertanian dan peternakan organik
kepada pengunjung, setelah pengunjung
menndengarkan penjelasan yang
mereka tanyakan pada kami, lalu mereka menulis di buku tamu, apakah pengunjung
puas atas jawaban kami. Ini penting untuk mengukur kemampuan kami sebagai peserta
program sekolah lapang dari IPPHTI, ini sebagai ajang latihan medan tempur.” Cerita Amos Pariwana
“karena
pameran nya lama jadi kami bergantian jaganya, dan sifatnya tidak asal jaga
,harus mampu menjelaskan apabila ada pengunjung
yang bertanya tentang pertanian organik.” Tambah Amos lagi
Dari
penuturan Daud Duka selaku ketua SLPO Makamenggit. Dengan adanya pameran
ini diharapkan anggotanya bisa berlatih memahami serta mampu menjelaskan kepada
pengunjung pameran, mengenai pertanian organic selama mengikuti program sekolah
lapang dari IPPHTI. Sebab
nantinya para peserta program sekolah
lapang akan diterjunkan sebagai petani
pemandu bagi masyarakat petani lain di kabupaten Sumba timur khususnya dan NTT umumnya.
“Hari
pertama pembukaan dikunjungi oleh istri bupati dan istri wakil bupati .semua
sayuran anggota diborong oleh beliau-beliau, kemudian malamnya dikunjungi oleh
Wakil Bupati Sumba timur, bapak Dr.
Matius Kitu.” Ucap Mariana dengan
bangga.
“Setiap
malam Stand SLPO Makamenggit dikunjungi sekitar 10 orang, rata-rata mereka
bertanya tentang tanam padi pola SRI, dan pupuk organik dengan nutrisi ternak organik dari jantung pisang,sebab hampir semua
masyarakat memiliki ternak. Mereka kelihatannya cukup puas apa yang kami
jelaskan, ini buktinya.” Makahar djawaraey menjelaskan sambil
menunjuk pada buku tamu, di buku tertululis pesan dan kesan pengunjung.
Pengunjung membubuhkan
tulisannya.” Terimakasih atas penjelasannya, ini ilmu sangat bermanfaat, maju
terus petani Sumba Timur.” Bunyinya.
“harusnya
Pemerintah peka membaca keinginan dan kebutuhan masyarakat , buktinya banyak
masyarakat petani yang bertanya , Ini menandakan bahwa masyarakat sumba timur
haus dan lapar dengan informasi dan bimbingan mengenai pertanian, kami dari
SLPO Makamenggit merasa bangga ikut pameran ini, karena mampu berbagi meskipun
baru .” Kata Rongga Miting
“Sebaiknya
tahun depan jika ada pameran lagi,meski ini sifatnya sebagai Taman Hiburan
Rakyat setahun sekali. Lebih banyak kearah yang membangun masyarakat. Coba
perhatikan justru arena perjudian yang lebih dikedepankan, dari tahun ke tahun
selalu begini, namanya juga Pameran Pembangunan, bukan pameran perjudian.” Ucap Kahora setengah menyindir
Rehabiam
kilimandu teman Kahora sebagai anggota
SLPO Makamenggit, lain lagi pendapatnya.” Kalau setiap pameran pembangunan,
memamerkan hasil karya andalan seperti
pangan lokal masyarakat dari desa –desal kemudian ada penghargaan dari
pemerintah, saya yakin akan tambah ramai sebab masyarakat merasa dihargai jerih
payahnya.” Harapnya
Pameran
telah berlalu. Sebuah Desa yang tadinya dilanda rawan pangan jika diperhatikan
sumber daya petaninya (SDM) mungkin ceritanya akan lain .Ada setitik pengalaman
bagi petani dari Desa Makamenggit yang turut serta dalam pameran. Ada kesimpulan yang
diraih meski baru kali petama. Ada kepedulian buat sesamanya sekedar berbagi.
Untuk kemajuan dan kemandirian tanah kelahirannya. Sakit ,pedih yang pernah dialami pada tahun lalu akibat rawan pangan semoga tidak terulang kembali. Cukup lapar terahir hanya di Makamenggit(Radita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar