Kamis, 08 November 2012

Petani Makamenggit: Berbagi Tidak Rugi









   
Pada bulan kemarin mulai tanggal 10 Agustus hingga 16- September 2012, Pemda Sumba timur mengadakan pameran pembangunan. Pameran diikuti oleh semua jajaran Dinas yang ada di Kabupaten Sumba Timur sebagai peserta pameran.

Tujuan pameran  biasanya memamerkan segala bentuk keberhasilan yang telah dicapai atau  memberikan informasi  yang belum diketahui  masyarakat luas oleh pemda setempat, agar masyarakatnya  mengetahui dan memahaminya. Inilah mungkin esensi yang harus  ditunjukan dalam sebuah pameran, yang bertajuk “Pameran Pembangunan” di Taman Hiburan Rakyat,THR. Yang setiap tahun diselenggarakan.

Namun ada yang aneh dari sekian peserta pameran tahun ini. Sebuah Desa  pada tahun 2011, ramai diberitakan oleh media sebagai salah satu Desa yang terkena bencana kelaparan atau rawan pangan. Turut berperan serta dalam pameran ini. 
    
“Kami sebagai petani dari kelompok Sekolah Lapang Pertanian Organik,SLPO Makamenggit,sebagai binaan IPPHTI mencoba ikut jadi peserta pameran dan sekalian berbagi dengan pengunjung mengenai  dunia pertanian mudah-mudahan bermanfaat bagi yang berkunjung ke sini,ternyata  tidak ada kelompok tani dari daerah lain, kami dengan biaya swadaya anggota, harusnya pemerintah memperhatikan petani dalam peristiwa seperti ini .” Tegas  Daud Duka selaku ketua kelompoknya.

SLPO Makamenggit, Desa Makamenggit , dari Kecamatan Nggaha Ori Angu adalah satu-satunya  kelompok tani dan Desa yang ikut serta dalam pameran di THR, Waingapu Kabupaten Sumba Timur  baru-baru ini.

“Begitu selesai membuat stand pameran, Kami keliling melihat – lihat ternyata peserta dari dinas semua, bentuk bangunan kami paling jelek, sedang  dari pemerintah bagus-bagus semua.” Ucap Bara kilimandu  salah seorang anggota kelompok SLPO Makamenggit ,sambil mengacungkan jari jempol tangannya.

Sekolah Lapang Pertanian Organik,SLPO Makamenggit. Merupakan dampingan Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia, IPPHTI ,  masuk dalam program pemberdayaan pertanian organik tahun 2012, untuk mengatasi kerawanan pangan. mengingat tahun lalu terkena bencana kelaparan.

“  Kami baru pertama kali ikut perhelatan seperti ini, pengalaman baru sebagai petani, sekalian hiburan.” Ujar Lukas Ledebili gembira

SLPO Makamenggit meski dengan bangunan yang sederhana, mereka memamerkan segala jenis yang bersifat organik. Seperti, pakan ternak organik, beras organik, sayuran organik, pupuk organik cair, pupuk organik padat.sekaligus melayani keluhan masyarakat petani.Singkatnya SLPO Makamenggit dalam pameran tersebut ingin menyampaikan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan, bagi masyarakat Kabupaten Sumba Timur.

“Selain menjual karya anggota berupa hasil kebun, kami juga melayani konsultasi seputar dunia pertanian  dan peternakan organik kepada pengunjung, setelah pengunjung  menndengarkan penjelasan  yang mereka tanyakan pada kami, lalu mereka menulis di buku tamu, apakah pengunjung puas atas jawaban kami. Ini penting untuk mengukur kemampuan kami sebagai peserta program sekolah lapang dari IPPHTI, ini sebagai ajang latihan  medan tempur.” Cerita Amos Pariwana

“karena pameran nya lama jadi kami bergantian jaganya, dan sifatnya tidak asal jaga ,harus mampu menjelaskan  apabila ada pengunjung yang bertanya tentang pertanian organik.” Tambah Amos lagi

Dari penuturan Daud Duka selaku ketua SLPO Makamenggit. Dengan adanya pameran ini diharapkan anggotanya bisa berlatih memahami serta mampu menjelaskan kepada pengunjung pameran, mengenai pertanian organic selama mengikuti program sekolah lapang dari IPPHTI. Sebab nantinya  para peserta program sekolah lapang akan  diterjunkan sebagai petani pemandu bagi masyarakat  petani  lain di kabupaten Sumba timur khususnya dan NTT umumnya.
“Hari pertama pembukaan dikunjungi oleh istri bupati dan istri wakil bupati .semua sayuran anggota diborong oleh beliau-beliau, kemudian malamnya dikunjungi oleh Wakil Bupati Sumba timur, bapak Dr. Matius Kitu.” Ucap Mariana dengan bangga.
“Setiap malam Stand SLPO Makamenggit dikunjungi sekitar 10 orang, rata-rata mereka bertanya tentang tanam padi pola SRI, dan pupuk organik  dengan nutrisi ternak organik  dari jantung pisang,sebab hampir semua masyarakat memiliki ternak. Mereka kelihatannya cukup puas apa yang kami jelaskan, ini buktinya.”  Makahar djawaraey menjelaskan sambil menunjuk pada buku tamu, di buku tertululis pesan dan kesan pengunjung.

Pengunjung membubuhkan tulisannya.” Terimakasih atas penjelasannya, ini ilmu sangat bermanfaat, maju terus petani Sumba Timur.” Bunyinya.

“harusnya Pemerintah peka membaca keinginan dan kebutuhan masyarakat , buktinya banyak masyarakat petani yang bertanya , Ini menandakan bahwa masyarakat sumba timur haus dan lapar dengan informasi dan bimbingan mengenai pertanian, kami dari SLPO Makamenggit merasa bangga ikut pameran ini, karena mampu berbagi meskipun baru .” Kata Rongga Miting

“Sebaiknya tahun depan jika ada pameran lagi,meski ini sifatnya sebagai Taman Hiburan Rakyat setahun sekali. Lebih banyak kearah yang membangun masyarakat. Coba perhatikan justru arena perjudian yang lebih dikedepankan, dari tahun ke tahun selalu begini, namanya juga Pameran Pembangunan, bukan pameran perjudian.” Ucap Kahora setengah menyindir

Rehabiam kilimandu teman Kahora  sebagai anggota SLPO Makamenggit, lain lagi pendapatnya.” Kalau setiap pameran pembangunan, memamerkan hasil karya  andalan seperti pangan lokal masyarakat dari desa –desal kemudian ada penghargaan dari pemerintah, saya yakin akan tambah ramai sebab masyarakat merasa dihargai jerih payahnya.” Harapnya

Pameran telah berlalu. Sebuah Desa yang tadinya dilanda rawan pangan jika diperhatikan sumber daya petaninya (SDM) mungkin ceritanya akan lain .Ada setitik pengalaman bagi petani dari Desa Makamenggit yang turut serta dalam pameran. Ada kesimpulan yang diraih meski baru kali petama. Ada kepedulian buat sesamanya sekedar berbagi. Untuk kemajuan dan kemandirian tanah kelahirannya. Sakit ,pedih yang pernah dialami pada tahun lalu  akibat rawan pangan semoga tidak terulang kembali. Cukup lapar terahir hanya di Makamenggit(Radita)



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar