Pengertian istilah Organik bagi generasi sekarang seolah terasa asing, bagai barang baru yang datang dari planet antah berantah. Wajar dan manusiawi , sebab generasi sekarang sudah di ninabobokan dengan bahan-bahan kimia sintetis, serba instan tanpa menunggu proses panjang.
Namun , mereka belum menyadari dampak bahaya bagi kesehatan
tubuh dan lingkungan dari bahan –bahan kimia sintetis tersebut, maka tidak
heran bila di kota –kota besar banyak
ditemukan penyakit-penyakit aneh, gampang stress,anak susah belajar, salah
satunya bersumber dari makanan yang mengandung racun kimia.
Racun –racun kimia
tersebut berawal dari pemakaian para petani dikebun yang diserap oleh tanaman dengan tinglat residu yang tinggi lalu di hidangkan
di meja makan.
Sudah hampir 40 tahun atau satu generasi penggunaan pupuk
dan obat-obatan kimia beredar di Indonesia, sayang pemerintah terlambat
menyadarinya dan seolah setengah hati untuk kembali ke pertanian yang organik.
Semula dibangunnya pabrik-pabrik pupuk kimia bertujuan mencapai swasembada
pangan , di jaman orde baru. Namun tidak diperhitungkan dampak yang
ditimbulkan, seperti produksi petani semakin menurun, produksi petani lokal
sulit diekspor karena tingkat residu diambang batas , tanah-tanah rusak, cuaca
tidak menentu, yang berakibat pada pemanasan global. Salah satu penyebabnya
adalah pemakaian pupuk kimia yang berlebihan oleh petani.ahirnya panen selalu
gagal yang berujung ketergantungan pangan pada negara tetangga.
Petani tidaklah salah dalam hal ini, sebab ketidak tahuan
mereka. Justru Pemerintahlah harus
bertanggung jawab yang memiliki kebijakan. Petani selama ini hanyalah dijadikan
obyek supaya memakai barang yang dihasilkan oleh pemodal besar.
Petani selalu jadi sapi perahan dan korban kebijakan
bangsanya sendiri.
Go Organik 2014.
Berawal Indonesia
mengadakan Go Organik 2010.atas intruksi organisasi pangan sedunia,FAO. Namun
dalam kenyataan saling tarik ulur dengan kepentingan para pemodal besar (pabrik
pupuk kimia).Gerakan ini tidak berjalan mulus, kemudian dilanjutkan dengan Go
Organik 2014. Dengan gerakan ini ditargetkan beras surplus sampai sepuluh juta
ton. Mudah-mudahan saja tercapai, itupun dengan syarat jika petaninya, dibekali
sumber daya manusianya.
Sedangkan Organik adalah yang memanfaatkan bahan-bahan alami
dan ramah lingkungan, serta sehat bila dikonsumsi untuk tubuh manusia,
bagaimana petani dan generasi diajarkan dalam kearipan lokal, jika kita
berwisata ke empat puluh tahun ke belakang . Nenek moyang kita sangat akarab
dengan pemanfaatan bahan-bahan alami yang ada, mereka tidak mengenal yang
namanya pupuk Urea, KCL, NPK, TSP dan yang sejenisnya.
Intinya , sudah waktunya pola organik dikenalkan pada
generasi sejak dini. Agar bangsa ini tidak menjadi bangsa yang idiot.
Bangsa yang bisa menghargai alamnya sendiri.bangsa yang
mampu berdaulat dalam hal pemenuhan bibit, pupuk dan obat-obatan,. Guna
keberlangsungan pertanian yang berkelanjutan.
Sejalan dengan gerakan Go Organik 2014, pangan lokal mulai
dikampanyekan dalam rangka menuju kedaulatan pangan.
Sebagai pangan alternativ, beribu-ribu jumlahnya jenis pangan lokal sudah hilang dari negri
yang disebut “AGRARIS” ini.
Untuk menuju kedaulatan pangan, tanam padi pola SRI adalah
jawabannya. Alasannya banyak sekali keuntungan yang diraih,seperti: hemat
bibit, hemat air, tanam dangkal, tanam satu anakan, dengan hasil yang maksimal.
Pola –pola seperti inilah yang harus dikenalkan sejak dini
pada generasi, itupun jika pemerintah yang memiliki kebijakan tidak setengah hati. jangan sampai petani berjuang sendirian..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar