Anggota Kelompok Jos sedang belajar membuat bekong |
Sebuah
kelompok beranggotakan 20 orang berkumpul di halaman radio Max Fm Waingapu
,Kabupaten Sumba Timur. Mereka sedang tekun belajar membuat
“ini
pertemuan kedua, minggu kemaren tanggal 25 Agustus 2013 kami membentuk kelompok
ini , namanya Kelompok tani orgsnik “Jos”, sedangkan hari ini kami belajar dari
Hama Terpadu Indonesia,IPPHTI”.
Cerita Raymon
Ramai-ramai isi biji kol |
,ketua
kelompok tani Jos. awal tentang budidaya sayuran organik dibimbing oleh i Ikatan
Pertani Pengend
alian
Menurut
Raymon lagi. Anggotanya dari berbagai elemen masyarakat, “ Ada PNS, mahasiswa
,anak SMA, dan petani. Kami punya kesamaan persepsi tentang lingkungan dan
pertanian berkelanjutan, bagaimanapun alam mesti dijaga dan dilestarikan sebab
dengan model organik kita bisa menjaga, menggunakan serta memelihara alam
karena bahan yang digunakan sudah tersedia di alam sekitar.hingga lahirnya
kelompok ini, alasannya kami haus dengan bimbingan tentang budidaya sayuran
organik, kebetulan pihak radio mengundang kami ,maka jadilah kelompok Jos.”
Dari
penuturan Pak Henrick Dengi sebagaii
pemilik radio MaxFm diadakannya pelatihan program pertanian organik bagi pendengar
radio max fm bisa disebut sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat selama ini
dalam bertani yang baik dan benar. “ jika teori atau informasi melalui siaran
“Ayo Bertani Organik” mereka sering dengar, namun praktek langsung baru kali
ini. Kelompok ini akan dibimbing oleh Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia, IPPHTI selama enam bulan ke depan . pola “sekolah
lapang.” Tuturnya
Program
pelatihan berupa sekolah lapang dengan praktek langsung di lahan belajar
kelompok . lokasinya berdekatan dengan sungai payeti. Anggota kelompok Jos
harap Pak Heinrick, setelah praktek di
lahan belajar diwajibkan membuka lahan masing masing di tempat tinggalnya.
Dalam
kelompok tersebut mereka asyik mendengarkan instruktur dari IPPHTI yang
membimbingnya.
Pendapat
Julius Haba Lain lagi. “ kalau lahan dan masyarakat diberdayakan dengan
perhatian pemerintah mungkin akan lain ceritanya. Otomatis tenaga kerja
terserap, pendapatan asli daerah meningkat. Selama ini hanya jadi penonton
saja.”
"Kami atas nama kelompok Jos yang ikut pelatihan ini, mengucapkan banyak terimakasih dan bersyukur dengan adanya dukungan dari Ibu Dr Rani Hadasah Manu Mesa. ini program yang sangat bermanfaat bagi kami." ucap Raymon sebagai ketua kelompok Jos, menunup obrolannya
Petensi alam
melimpah , namun terkadang kita selalu mengeluh dari sisi negatifnya saja.
Semoga dengan adanya pelatihan pemberdayaan pertanian organik oleh IPPHTI bersama radio Max Fm
96,9 Waingapu, Sumba Timur. Akan mampu menjadi titik pijak bagi kebangkitan
pangan khusunya hortikultura bagi pulau Sumba.
Salam
Organik ...! Joooos ....! (Jangan Omong Saja)
(Rahmat
Adinata, Pulau Sumba,Sept. 2013)
Catatan:
rekam jejak IPPHTI di Sumba Timur,NTT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar