Senin, 12 Agustus 2013

"Kalau Tidak Mencoba Tanam...?"


Selama ini kebutuhan sayuran ekslusif di daerah Sumba hampir sebagian besar dikirim dari luar pulau, padahal tanah yang ada sangat subur dan bisa tumbuh normal jika masyarakat Sumba berani menanamnya.
"sebetulnya para petani bukan tidak mau tanam sayuran seperti kol,bunga kol, tomat apel dan sayuran lainnya.tapi lebih karena mereka tidak tahu caranya ." kata Novianti Dembi Tamar, ketua kelompok wanita tani Kawara Pandulang, di Kalu Sumba Timur.
"Namun setelah dibimbing oleh Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia,IPPHTI. kami jadi tahu caranya dan tambah semangat, karena harga sayur bisa stabil dan mahal harganya selain itu  peluang juga  untuk orang-orang Sumba yang mau berubah." tambahnya lagi.
IPPHTI, sudah sejak bulan oktober 2012 membimbing ibu-ibu petani di Kalu Sumba Timur,bahkan sudah beberapa kali kelompok tersebut mengalami panen sayuran organik hasil karyanya.
" Hasil produksi belum sempat di kirim ke pasar waingapu, karena begitu panen dibeli langsung oleh warga sekitar. kita jual kol di sini dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 20.000/ pohon. ini sangat menjanjikan untuk kesejahteraan para petani." ujar ibu Johana Anajua, salah seorang anggota Kawara Pandulang di Kalu Sumba Timur.(Radita,11/8/13)

      



            "

"Hanya dengan mencoba praktek bisa diambil kesimpulan..... apapun itu! salam organik.....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar