Senin, 12 Agustus 2013

"Kami Bukan Pemalas....!"


""kami seperti terbangun dari tidur yang lelap.' kata Yunita, seorang nona dari daerah panda yang sedang memanen tanaman timun organiknya.






Ungkapan tersebut merupakan sebuah sukacita yang dilontarkan olehnya, karena pertama kali tanam timun kiyuri langsung panen dengan bagus hasilnya. Yunita (18 tahun) baru saja lulus dari SLTA dan langsung ikut belajar budidaya sayuran organik dengan bimbingan IPPHTI, di daerah Panda Kelurahan Wangga ,Kecamatan Kambera,Kabupaten Sumba timur.
Ada 15 orang anggota teman Yunita yang tergabung kedalam kelompok "Panda Organik" yang dibimbing oleh IPPHTI (Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia).
sebagian tanam semangka , tomat, kol dan sayuran yang lain.
"Banyak stigma-stigma negatif dari orang sumba kepada orang Sumba sendiri, namun mereka hanya bisanya omong saja tanpa mampu memberikan solusi. buktinya anggota kami setelah dibimbing dan dan didampingi bisa berhasil tanam sayur organik." kata Agustina, ketua kelompok Panda organik.
"Kami bukan pemalas... jika diberitahu caranya pasti kami mampu."ujarnya lagi.
"jika petani dijadikan subyek atau penentu di lahannya pasti berhasil, namun jika dijadikan obyek ya jalan ditempat dan akan selalu ketergantungan terus, semoga ini merupkan awal yang bagus bagi Kami orang Sumba setelah dibimbing oleh IPPHTI." kata Papa Lado menambahkan .
ya... terkadang ada saja lontaran -lontaran yang negatif sering terdengar, mungkin karena melihat segala sesuatu hanya dengan paktor masalahnya saja, tidak melihat dari sisi potensinya. alangkah indah jika kebutuhan sayuran saja bisa memenuhi warga setempat tidak tergantung pada pulau lain. mungkin ini sebuah tanggung jawab kita semua sebagai anak bangsa, demi terwujudnya pemenuhan giji bagi keluarga,agar anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas nantinya. semoga Pulau Sumba bisa bangkit sejajar dengan daerah - daerah lain di pangkuan bumi pertiwi. (Radita,11/8/13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar