Kamis, 04 Juni 2015



Semoga tercapai menjadi yang pertama di Nusantara

Keinginan yang besar dan terstruktur dengan baik,ditunjang dengan mimpi besar secara bersama dari semua pihak . bukanlah hal yang mustahil jika rencana mulia ingin menjadikan sebuah pulau yang organik sebagai isapan jempol belaka.

Pengenalan pola organik diperlukan untuk Generasi


Pengenalan dan sosialisasi kepada para generasi sangat dibutuhkan agar nantinya mampu hidup selaras dengan alam.demi keselamatan lingkungan dan pangan yang dikonsumsi aman untuk kesehatan.

Berkilo -kilo meter mengangkut air walau sedikit namun mampu melewatinya.

Kekeringan yang selalu melanda Pulau Sumba sepanjang tahun adalah hal biasa bagi masyarakat di Pulau Sumba,Khususnya Kabupaten Sumba Timur. d ibeberapa titik selalu mgalami kesulitan air saat kemarau panjang datang.namun di sisi lain masih banyak Embung-embung,danau-danau serta mata air mengalir masih belum dimanfaatkan dengan maksimal untuk kepentingan masyarakat.

Penyimpanan bibit lokal Khas Sumba

Ketika gerakan "Revolusi Hijau" digulirkan oleh pemerintah sejak tahun 19 70, tujuannya untuk membangkitkan dunia pertanian kita waktu itu,namun pada kenyataannya nasib pertanian kita semakin terpuruk,petanipun dibuat ketergantungan pada beberapa hal, seperti ketergantungan pada bibit,pada pupuk dan pola mekanisasi pertanian yang menjauhkan masyarakat dari budaya gotong royong.

Brasisca Chinesis atau pak coy organik

Tanaman sayuran ini sangat cocok dibudidayakan di Pulau Sumba. selain cepat dipanen  (30 hari) dari sisi rasapun sangat enak dan renyah. kandungan gizi dalam sayuran ini lumayan tinggi,dengan syarat masaknya hanya setengah matang. 

Tomat dengan perlakuan organik,tampak lebih bersih ketimbang dg perlakuan kimia,sebab dg perlakuan memakai kimia ada bercak bahan pestisida yang menempel pada kulit buah.
Tomat organik sangat bermanfaat selain dijadikan bumbu juga akan sangat berguna untuk mengencangkan kulit,sebab tanpa kandungan residu bahan kimia .
Sekarang para petani Pulau Sumba ,khususnya di Sumba Timur sudah mulai marak berbudidaya tanaman ini.

Tanaman padi dengan penerapan pola SRI (Sytem of Rice Intencification) hasilnya bisa tiga kali lipat dengan pola konvensional. pola ini tanpa memakai pupuk dan pestisida kimia.hanyamenggunakan pupuk dan pestisida organik.

Tanaman Kol/kubis hasilnya sangat maksimal dengan pola organik di Sumba Timur,walau ditanam di pinggir laut. hal ini petani dibekali tentang wawasan varietas khusus tanaman dataran rendah.

Kunjungan para pejabat setempat diharapkan tidak hanya seremonial belaka,namun mampu membaca permsalahan yang dihadapi oleh para petani jika tujuan menuju kedaulatan pangan,kemandirian pangan ingin segera tercapai.


Ketika sekolah kejuruan pertanian praktek lapangan itulah yang dibutuhkan oleh mereka,sebab hanya teori dalam ruangan saja akan menjadi bingung saat terjun langsung di masyarakat. kita berharap semoga makin ke depan akan banyak para generasi yang tertarik dengan dunia pertanian sebagai soko guru dalam pangan.


Tanaman padi melalui pola organik akan sangat berbeda pertumbuhannya. bulir tua namun daun masih hijau.



Kiranya lewat tulisan dan gambar ini akan membuka wawasan bagi siapapun,bahwa Sumba memiliki kans besar untuk menjadi sebuah pulau organik pertama di Nusantara,sehingga nama Sumba akan dikenal oleh dunia luar dalam hal hal yang positifnya. meskipun ahir ahir ini di Kabupaten Sumba Timur sering dilanda rawan pangan akibat musim kemarau panjang. namun sejujurnya tahun -tahun ke depan akan ada perubahan sejalan dengan penerapan yang dilakukukan melalui pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan


Rahmat Adinata,4-Juni-2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar