Jumat, 12 September 2014

IPPHTI : “Anga-anga Saja...Itu Tabu ....!”



 
Ketika pertama kali membimbing petani di Makamenggit ,Kecamatan Nggaha Ori Angu,Kabupaten Sumba Timur. Ada yang masih terngiang di telinga,seolah kejadiannya baru kemarin sore padahal  sudah tiga tahun berlalu,tepatnya januari 2012..

Memasuki materi pembelajaran pembuatan pupuk organik cair dalam membimbing petani ,untuk kebutuhan penyemprotan padi di lahan belajar Sekolah Lapng Pertanian Organik,SLPO Makamenggit. Bersama Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia,IPPHTI.

Waktu itu para anggota kelompok diintruksikan agar mengumpulkan air kencing atau urinenya masing-masing sebanyak lima liter dalam waktu seminggu. Namun mereka tidak ada yang menyahut satupun,bahkan ada yang nyeletuk .” Anga-anga saja.” Katanya (itu kata yang pertama kudengar kala itu).

“Maaf Pak di sini sangat tabu untuk mengumpulkan barang seperti itu,apakah tidak ada yang lain yang harus kami kumpulkan...?” tegas seorang petani setengah ngotot tidak setuju.
 
Namun ahirnya para petani pada waktu yang ditentukan mengumpulkan juga, hanya anehnya sebagian besar petani anggota saat proses pembuatan semua pada lari menjauh sebab tidak tahan dengan bau pesingnya.

Tahap proses fermentasi telah selesai, pupuk siap untuk digunakan ,namun sebelumnya petani diperintahkan untuk  mencium pupuk organik dari air kencing tersebut. Semua petani antri sekedar merasakan serta ingin tahu masih bau atau sudah berubah.

Dari jumlah anggota 30 orang hanya satu yang mengatakan bau,ternyata yang satu orang ini sedang flu. Selebihnya mengatakan.harum buah nanaslah,harum buah nangkalah dan harum yang lainnya.serta sejuta pertanyaan dalam benaknya masing-masing.

Waktunya aplikasi pun dilaksanakan dan anehnya mereka tidak lari menjauh seperti sedia kala. Tanaman Semangka,tomat,bunga kol dan yang lainnya tumbuh subur berkat pupuk dari air kencing mereka.

Setelah melihat hasil nyata ,selanjutnya,diperintahkan membuat pupuk dari air kencing mereka sudah sadar sendiri sebab ada manfaat di dalamnya.Lebih seru saat panen semangka,ketika mereka makan saling olok.”ini berkat air kecing siapa hingga semangka bisa subur dan besar serta manis begini?” itulah guyonan mereka di lahan belajar SLPO Makamenggit (jadi pingin ketawa sendiri jika ingat. Hehehe)

Bagamanapun manusia merupakan mahluk yang paling serakah dalam pola makan,hingga kandungan -kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman paling komplit di dalamnya,asal kita mengetahui cara mengolahnya.

Mungkin kita sepakat bahwa memandang sesuatu janganlah dari sudut negatifnya saja,pasti ada kandungan positifnya yang mampu diraih untuk kehidupan kita..
(Catatan masa silam Di Bumi Marapu)

Salam Organik untuk Sumba......
JOOOSSS.....! (Jangan Omong Saja....!)

Rahmat Adinata,Waingapu,13/9/14









 Ket : Anga-anga saja (Ada-ada saja,bhsa Sumba)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar