Ketika pertama kali
membimbing petani di Makamenggit ,Kecamatan Nggaha Ori Angu,Kabupaten Sumba
Timur. Ada yang masih terngiang di telinga,seolah kejadiannya baru kemarin sore
padahal sudah tiga tahun berlalu,tepatnya
januari 2012..
Memasuki materi pembelajaran
pembuatan pupuk organik cair dalam membimbing petani ,untuk kebutuhan
penyemprotan padi di lahan belajar Sekolah Lapng Pertanian Organik,SLPO
Makamenggit. Bersama Ikatan Petani
Pengendalian Hama Terpadu Indonesia,IPPHTI.
Waktu itu para anggota
kelompok diintruksikan agar mengumpulkan air kencing atau urinenya
masing-masing sebanyak lima liter dalam waktu seminggu. Namun mereka tidak ada
yang menyahut satupun,bahkan ada yang nyeletuk .” Anga-anga saja.” Katanya (itu
kata yang pertama kudengar kala itu).
“Maaf Pak di sini sangat tabu
untuk mengumpulkan barang seperti itu,apakah tidak ada yang lain yang harus
kami kumpulkan...?” tegas seorang petani setengah ngotot tidak setuju.
Namun ahirnya para petani
pada waktu yang ditentukan mengumpulkan juga, hanya anehnya sebagian besar
petani anggota saat proses pembuatan semua pada lari menjauh sebab tidak tahan
dengan bau pesingnya.
Tahap proses fermentasi telah
selesai, pupuk siap untuk digunakan ,namun sebelumnya petani diperintahkan
untuk mencium pupuk organik dari air
kencing tersebut. Semua petani antri sekedar merasakan serta ingin tahu masih
bau atau sudah berubah.
Dari jumlah anggota 30 orang
hanya satu yang mengatakan bau,ternyata yang satu orang ini sedang flu.
Selebihnya mengatakan.harum buah nanaslah,harum buah nangkalah dan harum yang
lainnya.serta sejuta pertanyaan dalam benaknya masing-masing.
Waktunya aplikasi pun
dilaksanakan dan anehnya mereka tidak lari menjauh seperti sedia kala. Tanaman
Semangka,tomat,bunga kol dan yang lainnya tumbuh subur berkat pupuk dari air kencing
mereka.
Setelah melihat hasil nyata
,selanjutnya,diperintahkan membuat pupuk dari air kencing mereka sudah sadar
sendiri sebab ada manfaat di dalamnya.Lebih seru saat panen semangka,ketika
mereka makan saling olok.”ini berkat air kecing siapa hingga semangka bisa
subur dan besar serta manis begini?” itulah guyonan mereka di lahan belajar
SLPO Makamenggit (jadi pingin ketawa sendiri jika ingat. Hehehe)
Bagamanapun manusia merupakan
mahluk yang paling serakah dalam pola makan,hingga kandungan -kandungan unsur
hara yang dibutuhkan oleh tanaman paling komplit di dalamnya,asal kita
mengetahui cara mengolahnya.
Mungkin kita sepakat bahwa
memandang sesuatu janganlah dari sudut negatifnya saja,pasti ada kandungan
positifnya yang mampu diraih untuk kehidupan kita..
(Catatan masa silam Di Bumi
Marapu)
Salam Organik untuk
Sumba......
JOOOSSS.....! (Jangan Omong
Saja....!)
Rahmat
Adinata,Waingapu,13/9/14
Ket : Anga-anga saja (Ada-ada saja,bhsa Sumba)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar