Memasuki bulan oktober 2013, sekelompok
masyarakat pendengar radio Max Fm 96,9 Wangapu, Kabupaten Sumba Timur membentuk sebuah kelompok tani organik,dengan
nama kelompok JOS.
Anggota dari berbagai daerah di Sumba Timur serta
lapisan elemen masyarakat. Awal mula yang
mereka budidayakan adalah jenis hortikultura dengan berbagai komoditas sayuran
dan buah-buahan organik.
Lahan yang digunakan oleh kelompok JOS bisa
dikatakan lahan tidur, sebab hanya ditanami jagung satu kali dalam setahun saat
musim hujan saja. Padahal di sebelah bawah lahan tersebut air melimpah mengalir di sungai
payeti
“Sebelumnya masyarakat tidak terpikir untuk
memanfaatkan lahan kosong saat kemarau dekat aliran sungai payeti. Sekarang
setelah ada yang membimbing dan memberi contoh bukti lewat sayuran organik
pikiran kami jadi terbuka, sebentar lagi akan panen semangka dan hasil segera nampak.” Cerita Mama Resti selaku anggota kelompok Tani
Organik JOS.
Menurut Heinrick
Dengi sebagai pemilik radio Max Fm ,masyarakat petani Sumba Timur sangat haus dengan
informasi dan bimbingan langsung kepada petani, apalagi mengenai pertanian yang
ramah lingkungan, sebab bahan bahan yang dibutuhkan banyak terbuang percuma
selama ini belum dimanfaatkan.
Kelompok tani organik JOS merupakan salah satu
kelompok petani organik yang peduli dengan lingkungan, serta sadar akan bahaya
–bahaya yang ditimbulkan oleh produksi pertanian yang berbahan kimia sintetis.
“Sumba belum seluruhnya terkontaminasi oleh
bahan kimia sintetis baik pupuk maupun pestisida kimia, jadi dengan adanya
program pertanian organik dari Ikatan
Petani Pengendalian Hama Terpadu
Indonesia, IPPHTI dan Radio Mav FM Waingapu sangat bagus untuk kesehatan
dan lingkungan masyarakat ke depan nantinya.” Ujar Reimon, selaku ketua
kelompok JOS.
Proram pertanian organik bimbingan langsung dari IPPHTI tersebut akan berjalan selama 6 bulan waktunya. Dimulai
sejak bulan oktober 2013 dan akan berahir pada bulan Maret-2013.
Sebentar lagi kelompok JOS akan panen semangka
organik, inilah sebuah bukti pemebrdayaan sekolah lapang di lahan . selama ini
lahan tersebut dibiarkan mengganggur ketika kemarau ,padahal berdekatan dengan
sungai payeti. Seandainya setiap lahan kosong yang berdekatan dengan sungai
payeti dimanfaatkan ,mungkin kebutuhan pemenuhan sayuran dan buah-buahan untuk
masyarakat Kabupaten sumba Timur tidak perlu lagi dikirim dari luar Pulau
Sumba.
Semoga dengan adanya karya nyata dari kelompok tani organik JOS , mampu membukakan masyarakat sekitar bantaran kali Payeti di sekitar Waingapu serta akan mampu merubah kebijakan Pemerintah daerah Sumba Timur dalam hal Kemandirian pangan
Entah sudah berapa lama waktunya Sungai Payeti dibiarkan mengalir bodoh,saat
musim kemarau tiba ,ini potensi
yang terabaikan…
(Radita,Waingapu
17-11-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar