Memasuki bulan ke empat tinggal di Pulau Bali,rupanya banyak sekali wawasan pengetahuan keseharian yang didapatkan.Bali dengan julukan sebagai pulau Dewata,sungguh sangat eksotis bagi para pengunjung atau wisatawan dalam dan luar negri.
|
Wanita Bali Sedang mengerjakan pengecatan Bangunan. |
Keterkenalan sisi pariwisatanya tidak diragukan lagi.Namun sisi keseharian para wanita bali,utamanya yang tinggal di pelosok pedesaan hanya sedikit orang mengetahuinya.Para ibu atau wanita di Bali sudah menjadi tradisi dalam hal mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh kau laki-laki.Seperti bekerja di proyek kontruksi,sedangkan jenis pekerjaan yang dilakukannya adalah :Bongkar-muat pasir,angkut batu,membuat jalan raya,pengecatan dan masih banyak lagi.
|
Wanita perkasa Bali sedang Mengaduk semen dan pasir. |
"Semenjak saya ingat di Bali sudah menjadi kebiasaan ,jika ibu-ibu bekerja di proyek-proyek kontruksi.Berbeda dengan di daerah -daerah lainnya." U
ngkap Nyoman Sudana
"Andaikan mereka bekerja, biasanya anak-anaknya dititipkan di tetangga atau diasuh oleh neneknya,dan itu sudah turun temurun." Tambah Ketut Sukarbung,kawan Nyoman Sudana sesama warga Bangli.
Menurut Sukarbung,perempuan Bali harus kerja lebih ekstra untuk menghidupi rumah tangganya ;mengurus rumah,mendidik anak dan melayani suami."Sangat berbeda dengan para ibu di luar Bali,hanya suaminya saja yang banting tulang." Tuturnya
.
|
Melakukan pengecatan pagar. |
Uniknya,disaat ibu ibu bekerja keras,sedangkan para suaminya lebih suka menghabiskan waktu berjudi sabung ayam. "Terkadang jika suaminya kalah berjudi sabung ayam ,pulang ke rumah sering marah-marah,padahal yang mencari uang kan isterinya." Pungkas Sukarbung. (Rahmat Adinata,Ubud Bali,3/01/19)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar