Sebuah
Dynamo Pembangunan: Rahkmat
7 Februari
2013 oleh Tom Post / Topik: Tom Pos
Saya pertama
kali bertemu Rahkmat di pulau Sumba di Indonesia Timur pada musim semi 2012.
Sumba telah menjadi ekosistem pulau yang rapuh selama beberapa waktu, tetapi
akhir-akhir perairan hangat dari arus Samudera Pasifik , kemarau yang panjang
bahkan cuaca lebih tidak menentu. Dua tahun lalu tepatnya pada tahun 2011,
warga Sumba mengalami lagi rawan pangan
akibat kemarau panjang sehingga mengakibatkan gagal panen, dan Word Renew memberikan bantuan pangan
berupa sembako untuk kebutuhan mereka sampai menunggu panen berikutnya. Itu
adalah sukacita untuk bertemu dengan
Rahkmat dalam situasi ini karena dia adalah orang yang memancarkan optimisme
dan harapan di tempat ini.
Dengan P3H dan IPPHTI(Ikatan Petani
Prengendalian Hama Terpadu Indonesia)serta SINODE GKS mitra kami, Rahkmat bekerja
di Sumba membantu warga untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi
risiko kelaparan karena gagal panen. Pada perjalanan kami di seluruh Sumba,
kami mengunjungi tiga kelompok tani,
seperti daerah Makamenggit, Lamenggit dan Kalu. Rahkmat telah bekerja hampir
satu tahun di sini , dan terlihat para
petani bimbingannya ada yang menanam
tomat , semangka, dan beras dua kali lipat hasilnya dan kedelai per hektar yang selama
ini belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Penduduk desa telah mencapai banyak
kemajuan setelah adanya pemberdayaan ini. Meski memulai dari sebuah kelpmpok kecil-hanya
tiga kelompok tani saja yang dibina oleh
Rahkmat tapi itu seperti awal yang cerah!
"Kami
ditempatkan di sini oleh Allah untuk mengatasi tantangan dan harus pindah dari
persemaian demi permberdayaan bagi masyarakat Sumba "
Saya pikir
jenius juga Rahkmat ,yang saya lihat dari kepercayaan dirinya. Sikapnya
mengatakan, "Kami ditempatkan di sini oleh Allah untuk mengatasi tantangan
dan membuat pemeberdayaan agar bumi
tetap lestari. Jika kita melakukannya dengan hati ikhlas, maka mata dan hati
kita akan melihat ide-ide baru, kita
akan menemukan bahwa kita dapat mengetahui hal ini! "
Kedua, Rahkmat mengajarkan metode yang
sangat sederhana bagi para petani miskin
, dimana segala yang didapat sudah disediakan oleh alam dengan biaya sangat
sederhana,sumber daya yang sangat langka: out-of-tidak perlu mengeluarkan biaya
besar . Serta mengajarkan proses penyadaran tentang dampak negatif pupuk kimia
sintetik-, Rahkmat juga mengajarkan
mereka cara membuat mikro-organisme dan membuat kompos dalam skala besar. Dalam melakukakan ini dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersedia , petani dapat
menanam sayuran, padi, dan tanaman kedelai yang menyerap nutrisi pada tingkat
yang lebih tinggi dan dengan demikian menghasilkan lebih berlimpah.
Dan, oh,
dengan cara demikian –mereka mampu
menghemat banyak biaya dan petani tidak perlu pergi ke toko apalagi
mengutang. Resepnya cukup sederhana: Anda menyebarkan mikroba efektif dengan pencampuran
air cucian beras, gula atau molasses, bubuk ikan, urin, dan pupuk kandang.
Kemudian Anda fermentasi ramuan ini. Anda dapat menemukan banyak informasi
tentang hal ini dengan melihat efektif mikro-organisme di internet.
Ketiga,
Rahkmat sangat realistis tentang sifat manusia. Pengajaran-Nya memungkinkan
untuk fakta bahwa bagi kebanyakan orang, hanya mengetahui tentang sesuatu tidak
mengubah perilaku. Alasan yang sama ayah saya sendiri bisa tahu tentang merokok
tembakau dan risiko kanker tetapi terus merokok. Rahkmat, yang (ironisnya)
merokok seperti kebanyakan pria Indonesia, mengatakan: "Hal pertama yang
saya lakukan adalah bagaimana merubah
paradigma atau pola pikir seseorang,
dengan pendekatan hati yang ihlas "
Saya
bertanya apa yang ia maksudkan dengan jawaban-Nya memiliki elemen-elemen
"mengubah seseorang menjadi jiwa yang organis?":
1.Penebusan:
menghargai yang tidak berharga sehingga memiliki satu nilai, seperti membuat kompos serta memanfaatkan bahan bahan yang ada
di sekitar.
2. Discovery:
perjalanan untuk menemukan karunia Allah dalam hidup mereka. Penemuan ini
mengubah sikap hidup masyarakat.
3. Pengetahuan:
Hanya memiliki teori saja tidak cukup. Apalagi mempunyai gagasan hanya
dijadikan teori, namun harus dipraktekan agar dapat kesimpulan
4. Menawarkan:
hati yang bersih yang bekerja untuk mengurus bumi, merupakan persembahan atau
rasa syukur kepada Allah.
5. Memahami tiga
rahim : kita berasal dari rahim Allah kemudian masuk ke rahim ibu dan
manusia diciptakan dari sari pati tanah yaitu rahim bumi. Kita harus
memahami ketiga rahim itu.
Saya
berterima kasih kepada Tuhan, untuk
menciptakan orang-orang seperti Rakhmat
yang mencintai sesamanya untuk berbagi dengan tingkat kepedulian yang tinggi serta membukakan kelimpahan Allah di mana daerah ini (Sumba) telah mengalami rawan pangan atau bencana kelaparan (tahun 2011) akibat kemarau panjang.
Tom Pos
Team Leader ,Word Renew Asia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar