Bentuk Biji Kentang |
Sepanjang
yang saya k etahui bahwa tehnik memperbanyak bibit kentang hanya ada dua cara,yaitu dengan tehnik kultur
jaringan atau kultur in vitro dan dengan bijinya.Melalui tehnik kultur jaringan
yang dihasilkan adalah planletnya selanjutnya setelah mengalami proses “Aklimatisasasi”
bibit kentang bisa dipindah pada lahan terbuka.
Bunga Kentang |
Sedangkan
memperbanyak bibit kentang dimulai dengan bijinya,biji harus disemai terlebih
dahulu.Setelah menunggu beberapa hari akan muncul kecambah atau baru dua daun
di persemaian ,barulah bisa dipindah pada media potray.
Agar
pertumbuhannya bagus media dalam persemaian atau potray harus menggunakan sekam
bakar dicampur dengan Cocopeat (sabut kelapa) yang telah dihaluskan.Sekam padi
yang telah dibuat arang (sekam bakar) sangat bermanfaat untuk segala jenis
tanaman.Fungsi sekam bakar adalah; Menekan patogen ,sebagai pengikat unsur
hara,kandungan silikanya untuk memperkuat daun.Begitupun dengan Cocopeat,selain
mampu mengikat air untuk menjaga kelembaban ,sabut kelapapun cukup tinggi kandungan unsur Kaliumnya,berguna
untuk akar,batang dan buah serta umbi.
Tehnik
memperbanyak bibit kentang dari bijinya di kalangan petani kentang ,tidaklah
populer.Alasannya cukup rumit serta memakan waktu yang lama.Di daerah Pangalengan
sendiri sebagai penghasil kentang ,petani lebih suka memperbanyak bibitnya dari
umbi yang berawal dari kultur jaringan.
Jika hendak
memeperbanyak bibit kentang dari bijinya harus varietas khusus,yaitu jenis
Granola L Kembang,sebab jenis kentang tersebut akan muncul buahnya pada usia 70 HST (Hari
Setelah Tanam) yang diawali dengan kemunculan kembangnya.
Memindahkan Bibit Kentang Dari Potray |
Saya pun
mencoba untuk memulai memperbanyak bibit kentang dari bijinya,dan ini adalah
tantangan tersendiri sebab kebutuhan bibit kentang di negara yang katanya
#Agraris ini cukup tinggi serta harganyapun lumayan mahal.
Bibit Kentang Setelah Dipindah Ke Lahan Luas |
Menurut saya
sendiri,dengan pengembangan bibit kentang dari bijinya banyak sekali keuntungan
bagi petani,sisi produksi bisa tinggi ,tahan terhadap serangan hama dan
penyakit,sebab pengembangan bijinya sudah beradaftasi langsung dengan
lingkungan sekitar.
Tentu saja
bibit yang sedang dikembangkan ini akan mengalami berbagai proses pengujian
agar mampu unggul dan berkwalitas saat dilepas ke lahan luas. (Bersambung..)
---Rahmat Adinata---11 April 2020