Selasa, 26 Maret 2013

Mengubah Pola Pikir Masyarakat (Terjemahan dari tulisan Mr Tom Pos )



Sebuah Dynamo Pembangunan: Rahkmat
7 Februari 2013 oleh Tom Post / Topik: Tom Pos





Saya pertama kali bertemu Rahkmat di pulau Sumba di Indonesia Timur pada musim semi 2012. Sumba telah menjadi ekosistem pulau yang rapuh selama beberapa waktu, tetapi akhir-akhir perairan hangat dari arus Samudera Pasifik , kemarau yang panjang bahkan cuaca lebih tidak menentu. Dua tahun lalu tepatnya pada tahun 2011, warga  Sumba mengalami lagi  rawan pangan  akibat kemarau panjang sehingga mengakibatkan gagal panen, dan Word Renew memberikan bantuan pangan berupa sembako untuk kebutuhan mereka sampai menunggu panen berikutnya. Itu adalah sukacita untuk bertemu dengan Rahkmat dalam situasi ini karena dia adalah orang yang memancarkan optimisme dan harapan di tempat ini.

Dengan P3H dan IPPHTI(Ikatan Petani Prengendalian Hama Terpadu Indonesia)serta SINODE GKS mitra kami, Rahkmat bekerja di Sumba membantu warga untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi risiko kelaparan karena gagal panen. Pada perjalanan kami di seluruh Sumba, kami mengunjungi  tiga kelompok tani, seperti daerah Makamenggit, Lamenggit dan Kalu. Rahkmat telah bekerja hampir satu  tahun di sini , dan terlihat para petani bimbingannya ada  yang menanam tomat , semangka, dan beras dua kali lipat  hasilnya dan kedelai per hektar yang selama ini belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Penduduk desa telah mencapai banyak kemajuan setelah adanya pemberdayaan ini. Meski memulai dari sebuah kelpmpok kecil-hanya tiga kelompok tani saja yang dibina oleh Rahkmat tapi itu seperti awal yang cerah!

"Kami ditempatkan di sini oleh Allah untuk mengatasi tantangan dan harus pindah dari persemaian demi permberdayaan bagi masyarakat Sumba "
Saya pikir jenius juga  Rahkmat ,yang saya lihat dari kepercayaan dirinya. Sikapnya mengatakan, "Kami ditempatkan di sini oleh Allah untuk mengatasi tantangan dan membuat  pemeberdayaan agar bumi tetap lestari. Jika kita melakukannya dengan hati ikhlas, maka mata dan hati kita  akan melihat ide-ide baru, kita akan menemukan bahwa kita dapat mengetahui hal ini! "

Kedua, Rahkmat mengajarkan metode yang sangat sederhana  bagi para petani miskin , dimana segala yang didapat sudah disediakan oleh alam dengan biaya sangat sederhana,sumber daya yang sangat langka: out-of-tidak perlu mengeluarkan biaya besar . Serta mengajarkan proses penyadaran tentang dampak negatif pupuk kimia sintetik-, Rahkmat juga mengajarkan mereka cara membuat mikro-organisme dan membuat kompos dalam skala  besar. Dalam melakukakan ini dengan memanfaatkan  sumber daya yang tersedia , petani dapat menanam sayuran, padi, dan tanaman kedelai yang menyerap nutrisi pada tingkat yang lebih tinggi dan dengan demikian menghasilkan lebih berlimpah.

Dan, oh, dengan cara demikian –mereka mampu  menghemat banyak biaya dan petani tidak perlu pergi ke toko apalagi mengutang. Resepnya cukup sederhana: Anda menyebarkan mikroba efektif dengan pencampuran air cucian beras, gula atau molasses, bubuk ikan, urin, dan pupuk kandang. Kemudian Anda fermentasi ramuan ini. Anda dapat menemukan banyak informasi tentang hal ini dengan melihat efektif mikro-organisme di internet.
 
Ketiga, Rahkmat sangat realistis tentang sifat manusia. Pengajaran-Nya memungkinkan untuk fakta bahwa bagi kebanyakan orang, hanya mengetahui tentang sesuatu tidak mengubah perilaku. Alasan yang sama ayah saya sendiri bisa tahu tentang merokok tembakau dan risiko kanker tetapi terus merokok. Rahkmat, yang (ironisnya) merokok seperti kebanyakan pria Indonesia, mengatakan: "Hal pertama yang saya lakukan adalah  bagaimana merubah paradigma  atau pola pikir seseorang, dengan pendekatan hati yang ihlas "

Saya bertanya apa yang ia maksudkan dengan jawaban-Nya memiliki elemen-elemen "mengubah seseorang menjadi jiwa yang organis?":

1.Penebusan: menghargai yang tidak berharga sehingga memiliki satu nilai, seperti membuat  kompos serta memanfaatkan bahan bahan yang ada di sekitar.
2. Discovery: perjalanan untuk menemukan karunia Allah dalam hidup mereka. Penemuan ini mengubah sikap hidup masyarakat.
3. Pengetahuan: Hanya memiliki teori saja tidak cukup. Apalagi mempunyai gagasan hanya dijadikan teori, namun harus dipraktekan agar dapat kesimpulan
4. Menawarkan: hati yang bersih yang bekerja untuk mengurus bumi, merupakan persembahan atau rasa syukur kepada Allah.
5. Memahami tiga rahim : kita berasal dari rahim Allah kemudian masuk ke rahim ibu  dan  manusia diciptakan dari sari pati tanah yaitu rahim bumi. Kita harus memahami ketiga rahim itu.
Saya berterima kasih kepada Tuhan,  untuk menciptakan orang-orang seperti Rakhmat yang mencintai sesamanya untuk berbagi  dengan tingkat kepedulian yang tinggi  serta membukakan  kelimpahan Allah di mana daerah ini (Sumba)  telah  mengalami rawan pangan atau bencana  kelaparan (tahun 2011) akibat kemarau panjang.



Tom Pos
Team Leader ,Word Renew Asia